Prita Mulyasari tak secantik dan seelok Manohara Odelia Pinot. Prita Mulyasari bukan selebriti, dia hanyalah seorang ibu dari dua anak yang lucu. Tapi lantas kenapa kini namanya tak asing di telinga. Jawabannya adalah karena dia seseorang yang “bersuara”.
Sahabat, saya memang tidak mengenal Ibu Prita sebelumnya, tapi ketika saya melihat berita di TV yang mengabarkan ditahannya seorang blogger. Tersentak saya, ada perasaan persaudaraan, ya, kata bloggerlah yang menautkan hati ini. Tapi sahabat, ini adalah sekedar ungkapan emosional di awal, sebelum hati nurani menangkap kesejatian.
Tersentuh hati saya, ketika saya mencoba mengubek-ngubek internet tuk mencari berita yang sebenarnya, kenapa bisa kejadiaan itu menimpa Bu Prita. Lalu saya pun mampu menyimpulkan alasannya.
Dahsyat, saya menemukan banyak blog dan web yang membahasnya. Di milis, di facebook, ramai upaya menggalang solidaritas. Saya baca berita, ketiga Capres pun ikut bicara. Ada sudut keharuan tersingkap, betapa keadilan itu memang harus terungkap.
Kejadian ini benar-benar menumbuhkan solidaritas di kalangan blogger. Blogger bersatu untuk kebenaran, kenapa tidak. Dan Bu Prita telah berjasa mengobarkannya. Ada hikmah berbuah dari sebuah kisah, kisah tentang pengaduan yang tertumpah. Dari seorang Prita, untuk perbaikan pelayanan rumah sakit di Indonesia, tak hanya Rumah Sakit Omni International, Alam Sutera saja. Dan semoga indah jadinya.
Kudengar kabar, Bu Prita kini telah terbebas. Semoga tak sementara. Biarkan seorang ibu itu kembali berpelukan dengan kedua buah hatinya. Biarkan Bu Prita kembali menghangatkan cinta dengan suaminya. Biarkan Bu Prita kembali menulis, lewat blognya dia kembali bercerita. Salam semangat untuk Bu Prita.
alam maya juga bisa menumbuhkan ukhuwah meski ga pernah bersua, sekadar mengenali lewat buah fikir dari aksara2 catitan.
subhanalLah…tiada sempadan dalam bersaudara..
subhanallah 🙂
prihatin ya kang dengan hukum di negeri ini..semoga saja Ibu Prita akan tetap menulis dan tetap bersuara Amien…
semoga kebebasan berpendapat terus dilindungi oleh negara
Ping balik: Ibu Prita, Blogger Penumbuh Solidaritas « Sang Sederhana | Bisnis Online
Semangat bu… Semangat…
Allah tidak akan pernah tidur..
Allah selalu tahu dimana kebenaran
Apa yang sudah ibu lakukan… mengumandangkan kejujuran.. akan diikuti oleh para blogger lainnya (insya Allah)
Kita memang tak nyata.., hidup di dunia maya..
Tapi kita mampu berkarya nyata.. untuk dunia nyata.. Insya Allah
Semoga kasus bu Prita cepat selesai dengan baik..supaya ibu Prita dapat cepat kembali ke rumahnya
a warm posting kang…. ^_^
hidup bu prita,,,,,,
oya saya bukan orang bogor tapi sudah enam tahun tinggal di bogor, dan sekarang di Sukabumi
hah!
Bu Prita harus benar2 BEBAS!
tahanan kota saja nggak cukup!
hhh… *ngosngosan*
Berharap semoga seluruh pihak terkait dapat berlaku adil.
sama seperti sinetron si doel … kenapa sinetron itu begitu lekat di hati masyarakat? karena kisah kesehariannya yang begitu mirip dengan kejadian sehari-hari kita dan berbeda dengan sinetron2 lain yang selalu menghayal kalau orang kita itu kaya2 semua …
begitupun kisah ibu Prita … begitu lekat di hati dan rasa kita semua … karena kita, teman kita, sanak famili, dan tetangga kita semua mungkin pernah mengalami ketidak adilan … ketitdakmapuan untuk bersuara … ketiadaan dukungan dari yang lebih punya kuasa …
dibalik kejadian ini ada setetes karunia yang secara tidak langsung menghangati hati kita semua … menjernihkan pikiran kita … kita semua menjadi lebih ingin mengetahui apa dan bagaimana hukum itu diperlakukan di negara kita … duka yang melingkupi ibu Prita dan keluarga merupakan duka kita semua karena kita merasa dalam naungan rasa persaudaraan yang sama …
..mendukung kebebasan bersuara..
.
..semangat..
Buat ibu pRita semangat
Mestinya dengan adanya keluhan dari masyarakat justru dapat menjadikan kinerja semakin baik dan memuaskan….ya kan. Sungguh suatu kezaliman jika surat keluhan eh malah dijadikan suatu kasus kriminalitas…. Semoga AZAB dari Tuhanku ditimpakan kepada mereka yang mengkriminalkan kasus bu Prita juga kepada yang membantunya … Aku doakan bu. Ya Allah Tuhanku, hancurkan dan hancurkan mereka yang zalim dan sewenang-wenang dengan segala musibah… denganrkan doaku ini ya Allah…Amin.
ternyata ukhuwah dapat terjalin melalui jalan apa saja, sejauh manusia mengupayakannya.
mudah-mudahan ibu prita dimudahkan urusannya oleh Allah.
bukankah Allah mendengar doa orang-orang yang tertindas?
Buat ibu prita yang sabar ya bu….Doa kami akan selalu ada buat ibu….
akankah ada lagi kisah bu prita yg lainnya setelah peristiwa ini terjadi?
mudah mudahan tidak ya sobat!
salam hangat tuk bu pritaaaaaaaaaaaaaa!
hmmm….. reformasi hukum WAJIB
apa kita akan jadi korban berikutnya ya kang?
Semoga hukum di negeri kita ini nantinya bisa adil seadil mungkin, dan bukan adil bagi orang-orang yang besar saja, tapi adil juga buat orang kecil!
semoga keadilan cepat tertegakkan!!!!
kalo bicara soal omnivora akibatnya memang seperti itu choey 😀
masih sementara kang, penangguhan penahanan
lagi berdoa semoga menjadi bebas murni
tabah ya Bu Prita
Ibu prita baru saja memulai langkah perjuangannya.
kebebasan masih diperjuangkan.
Saya malah tidak habis pikir jika rumah sakit Omni yang menang….
berarti kebebasan bersuara dipenjara, ibu prita sendiri hari ini mengatakan belum berani buka laptop, cek email. Ada rasa trauma dan takut.
semoga cepat dibebaskan.
kasian anak-anaknya.
kebebasan buat Ibu Prita… (semangat!!),, dan tentunya sanksi buat pihak RS yang sudah bermain2 dengan nyawa pasien…
aamiin.. semoga kasusnya tuntas dg hasil akhir dibebaskannya bu Prita dari segala tuduhan..
banyak dokter2 skg yang g punya hati nurani, entah jasad manusia dibuat praktek atau apa sejenisnya, bahkan dengan manusia yang masih bernyaawa sekalipun masih dipermainkan..
kita kan menegluh, kritik… kalo kritik saja tidak bisa menjadi jalan lebih terbangun yang baik.. lalu bagaimana bisa pekerjaan mulia sebg dokter akan dapat menjadi bener2 mulia???
harusnya kalo emang merasa telah salah.. kenapa mesti mereka yang mempunyai kedudukan seenaknya dg mudah menjebloskan kepenjara,,, negra ini harus adilll suara kita harus didengar dengan layak…
Semangat bu Prita!!!
Wah saya juga turut mendoakan dan memberikan semangat kepada Bu Rita
Semoga cepat di bebaskan
Amin..
Kalau mau buat UU itu tnya2 dulu ma Pakar IT. Jangan asal ceplos !!!!
semoga Allah melindungi orang2 yang benar… amien…
Emm… smoga bs mjd pljran bg yg laenny 🙂
BREAKING NEWS !!!
TANGGAPAN KEJATI BANTEN ATAS PEMERIKSAAN JAKSA YANG MENUNTUT PRITRA:
“Kita tidak berbicara siapa yang akan kemudian bertanggung jawab terhadap pembuatan …(BAP),yang penting, tapi siapa yang harus bertanggung jawab mereka yang melakukan tindakan pidana (PRITA). Saya berikan apresiasi kepada jaksa tersebut!!”
Bravo untuk Bu Prita kita harus tetap dukung kebebasan perpendapat
Salam Optimis!!
yupz,..semo9a ada keadilan yan9 sejatina wat ibu prita..
OMni itu cuma gag mau rugi….
kritik ibu pritakan membangun supaya ada koreksi
bukan menjatuhkan..
sebelumnya juga bnyak para bloger mengkritik perusahaan lain
contoh perusahaan jasa internet..
walhasil blum ada kasus ky gini..
mlhan empunya perusahaan menanggapi dan langsung memain tence perusahaannya..
dukung kebebasan berbicara
MATINYA KEBEBASAN BERPENDAPAT
Biarkanlah ada tawa, kegirangan, berbagi duka, tangis, kecemasan dan kesenangan… sebab dari titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menghirup udara dan menemukan jati dirinya…
itulah kata-kata indah buat RS OMNI Internasional Alam Sutera sebelum menjerat Prita dengan pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik.
………………………………………………………………………………………….
Bila kita berkaca lagi kebelakang, sebenarnya pasal 310 KUHP adalah pasal warisan kolonial Belanda. Dengan membungkam seluruh seguruh teriakan, sang rezim penguasa menghajar kalangan yang menyatakan pendapat. Dengan kejam penguasa kolonial merampok kebebasan. tuduhan sengaja menyerang kehormatan, nama baik, kredibilitas menjadi ancaman, sehingga menimbulkan ketakutan kebebasan berpendapat.
Menjaga nama baik ,reputasi, integritas merupakan suatu keharusan, tapi alangkah lebih bijaksana bila pihak-pihak yang merasa terganggu lebih memperhatikan hak-hak orang lain dalam menyatakan pendapat.
Dalam kasus Prita Mulyasari, Rumah sakit Omni Internasional berperan sebagai pelayan kepentingan umum. Ketika pasien datang mengeluhjan pelayanan buruk pihak rumah sakit, tidak selayaknya segala kritikan yang ada dibungkam dan dibawah keranah hukum.
Kasus Prita Mulyasari adalah presiden buruk dalam pembunuhan kebebasan menyatakan pendapat.