Gadis Berjilbab Itu


Dia buka kaca jendela mobilnya itu. Mengintip dari dalam ke arah lautan keceriaan. Anak-anak kecil berlarian di luasnya halaman “Rumah Tuhan”. Di pojok timur halaman berdiri tegak panggung sederhana. Di background panggung terbentang spanduk dengan bertuliskan “Festival Anak Shaleh Kelurahan Cinta Kasih”. Betapa indahnya suasana pagi itu.

Lelaki muda itu turun dari mobilnya. Menghampiri keramaian yang menenangkan. Di depan panggung itu berderet kursi yang semuanya sudah terisi. Dilihatnya begitu banyak orang tua dengan mata berkaca-kaca dan senyum mengembang bangga. Mereka menyaksikan anak kesayangan mereka tampil di atas panggung dengan penampilan terbaiknya. Hafalan Qur’an itu terdendangkan dengan syahdu. Dari bibir-bibir mungil yang masih belum terbebani begitu banyak dosa. Ah betapa lelaki muda itu merindu.

Saat dia hendak membalikan tubuhnya, mengarah langkah ke arah parkir mobilnya. Terdengar syahdu suara merdu sang pembawa acara dari atas panggung. Tiba-tiba langkahnya terhenti seolah tersihir suara tadi. Dan ketika dia mencoba mengarahkan pandangan, dia pun tersadar. Dilihatnya sosok wanita muda yang begitu anggun dengan jilbabnya. Tak salah lagi, wanita itu adalah mantan karyawati diperusahaannya dulu, yang dengan sangat terpaksa dia pecat karena karyawatinya itu menetapkan diri tuk mengenakkan jilbab.

Lelaki itu tertunduk lesu. Penyesalan yang tak lagi terelakan, penyesalan yang terus menghantuinya. Dan dipikirnya, hanya ada satu cara tuk menebus kesalahannya itu. Yakni dengan menikahinya, menikahi gadis berjilbab putih yang teramat tegar itu. Semoga saja tindakannya ini tidaklah salah.

———————————————————–

“Silakan masuk Pak!” Wanita tua yang wajahnya begitu cerah itu mempersilakan sang pemuda tuk masuk ke dalam rumah dengan ramah.

Rumah ini memang sederhana namun tertata dengan apik. Di dinding ruang tamu terpampang kaligrafi arab bertuliskan dua kalimat syahadat. Semakin membuat nyaman setelah melewati halaman yang rindang akan pepohonan dan berjuta pesona bunga. Pantas saja jika gadis itu selalu menampakan kesegaran dan keceriaannya ketika bekerja. Kinerjanya pun teramat bagus seperti motonya ya pemuda itu baca di meja kerja sang gadis. “Bekerja Keras, Bekerja Cerdas, Bekerja Tuntas dan Bekerja Ikhlas.”

Dia pandang foto keluarga yang terpajang. Menampakkan keharmonisan keluarga yang sakinah. Gadis itu nampak paling muda diantara yang lainnya. Dia tahu kalau gadis itu adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Dia tahu itu saat dia mewawancara sang gadis pada tahap akhir seleksi penerimaan karyawan baru.

Dia menyesal, sangat menyesal karena telah memecat sang gadis yang bernama lengkap Aisyah Nur Istiqomah. Padahal alasannya sangat subjektif. Sejak awal sang pemuda yang bernama lengkap Zaya Zatnika itu sudah menaksir Aisyah. Kala itu Aisyah memang tak hanya cerdas, tetapi juga gadis tercantik yang dikenal di kantor dengan rambut panjangnya yang terurai indah. Beberapa relasi dan sahabatnya tak segan tuk menyatakan jatuh hati pada salah satu karyawatinya itu. Namun Zaya selalu bilang pada yang lain bahwa gadis itu bagiannya. Hingga di satu hari gadis berambut indah itu berubah, jilbab panjang menutupi bagian kepala, leher dan dadanya. Pakaiannya pun berubah. Tak terlihat lagi kulit putih mulus yang selama memancarkan cahayanya. Sungguh, keelokkan tubuhnya yang dulu sebagai pencuci mata saat ngantuk tiba kini tak lagi ada.

Niat tuk memacari dan menjadikannya istri segera diurungkan. Gelak tawa rekan-rekannya tak kan terelakan jikalau istrinya berwujud seperti itu. Relasinya kan menganggap seleranya kampungan. Begitu pun orang tuanya, mereka pasti takkan menerima gadis ini. Zaya tahu, bahwa orang tua mereka lebih suka gaya wanita metropolis. Ah, hancur rasanya mimpi indah Zaya. Mimpi dipuji atas kecantikan dan keelokan tubuh istrinya. Dan itulah yang membuat Zaya gelap mata dan dengan dalih melanggar kode etik perusahaan dalam hal berpakaian, Aisyah pun dikeluarkan.

———————————————-——–

“Jadi maksud kedatangan saya adalah untuk merealisasikan niat saya semula. Saya sadari dulu saya telah berbuat salah.” Zaya menutup cerita panjangnya dengan kesimpulan lamaran.

“Tapi …” Suara ibu tadi terpotong oleh suara lembut mengucap salam. Dan Ibu pun menjawab salam anak bungsunya itu. Dan ketika Aisyah memasuki rumah, lantas mendapati sosok pemuda yang sangat diingatnya itu dia pun terkaget.

—————————————————-

Mobil hitam meluncur dengan cepatnya dari jalanan perkampungan itu. Dan mulai melambat saat tiba di jalan raya. Sepertinya AC mobil itu rusak, karena kening Zaya terlihat berkeringat. Oh tidak, AC ini terasa sejuk, malah mampu membuat sekujur tubuh kita menggigil jika kita turut di dalamnya.

Zaya merasa hancur, setelah dia tahu kalau Aisyah hanya tinggal menunggu dua minggu lagi bersanding dengan kekasihnya di pelaminan. Rasanya dia benci sekali pada lelaki yang beruntung itu. Lelaki yang telah memupuskan impiannya.

Zaya sudah tak kuat, dia butuh teman curhat. Dan ia tahu siapakah sahabatnya yang paling tepat tuk dia kunjungi saat ini. Maka mobil pun meluncur ke arah di mana sahabatnya tinggal.

————————————————-——

Zaya hempaskan tubuh semampainya di sofa yang sederhana namun tetap terkesan artistik. Dan tak lama kemudian yang punya rumah menghampirinya dengan membawa minuman dingin.

“Minumlah Zaya!” Umar menyodorkan gelas yang telah berisi air bening yang semoga sedikit meredam panas suhu tubuh Zaya.

“Thanks Mar.” Dan setelah air itu berpindah ke dalam lambungnya Zaya pun siap-siap tuk mencurahkan isi hatinya. Tapi ternyata Umar malah mendahuluinya tuk berbicara. Umar akan menyampaikan kabar bahagia, dan Umar yakin sebagai sahabat baiknya Zaya pun kan turut berbahagia.

“Sobat, kemarin aku melamar seorang gadis. Dan alhamdulillah dia dan orang tuanya menerima. Takkan lama lagi aku dan dia menikah. Kau sebagai sahabat dekatku, kuminta kau menjadi saksi atas pernikahanku itu. Kau tahu kalau kedua orang tuaku sudah tak ada lagi. Sementara hanya merekalah yang aku punya. Bagiku, kau adalah orang paling dekat selain mereka.”

“Sahabatku, subhanallah aku sangat gembira. Tapi sejak kapan kau memiliki pacar. Sementara setahu ku, kau belum pernah menceritakan satu nama gadis pun padaku. Atau jangan-jangan kau tidak percaya lagi padaku untuk urusan yang satu ini.” Zaya berpura-pura marah.

“Tidak sobat, aku memang belum lama mengenal dia. Perjumpaan pertamaku sekitar satu minggu yang lalu. Ketika itu aku mengadakan pengobatan gratis di sebuah perkampungan. Dan diantara sukarelawan yang membantuku adalah gadis itu. Setelah aku coba selidiki ternyata dia adalah gadis yang teramat baik. Cantik tak hanya parasnya tapi juga hatinya. Dan dua hari kemudian aku mencoba melakukan perkenalan. Subhanallah, aku merasa sangat mantap. Hal ini diperkuat setelah hasil shalat istikharahku ternyata membuat tekadku semakin bulat.”

“Jadi siapakah gadis yang teramat beruntung mendapatkan pemuda baik hati itu?” Zaya memotong menunjukkan kepenasarannya.

“Dia adalah Aisyah Nur Istiqomah, seorang gadis sederhana dari Keluraha Cinta Kasih”

*Drebzjzjzhks

Tentang achoey el haris

Seorang lelaki sahaja yang gemar menulis. Dan blog baginya adalah media untuk menyalurkan kegemarannya itu. Salah satu pendiri Komunitas Blogger Kota dan Kabupaten Bogor (BLOGOR). Pengasuh Pojok Puisi. Anggota Komunitas Menulis Bogor (KMB) dan Kopi Sastra.
Pos ini dipublikasikan di Kreasi Fiksi dan tag , , , , , . Tandai permalink.

31 Balasan ke Gadis Berjilbab Itu

  1. learn2luv berkata:

    wah, ini kisah nyata atau bukan kak?
    Well, aQ masih percaya ada cinta sprti itu, rasanya tak semua cinta membutuhkan waktu yg lama untuk saling memantapkan hati dan keyakinan…
    menyelaraskan perasaan…

    nice post kak…

    -sarah-

  2. Menik berkata:

    duh… mesakke si Zaya… begitulah kehidupan…

  3. cenya95 berkata:

    Benar-benar indah kehidupan ini.
    bila jodoh tak jauh kemana.
    salam

  4. bogorbiru berkata:

    wuah.. ini dia sastra cyber, heuheuheu.. dibaca nikmat bawa berkat

  5. wi3nd berkata:

    dari blo9 yan9 duYu ya A..
    kayana da penah baca..
    afwan kLu salah…….

  6. kawanlama95 berkata:

    udah baca ,kang gimana tuh udah ada belum inspirasi nya tentang rindu
    biasa enak baget ngebacanya

  7. enzha21 berkata:

    Yang sabar ya bro… (klu memang nyata !!!) Manusia hanya bisa berencana dan Tuhan pula yg akan menentukan hasilnya… Semangat ! 😉
    Makanya ….. …. ….

  8. suwit2 berkata:

    kang achoy..terlalu…setelah kau rebut aisyah dariku,kau masih tega merobek hatiku dengan menulis kisah ini.apa ini yg dinamakan sahabat?

  9. tya berkata:

    syukron Mas.. udah nyempetin berkunjung ke blog sederhana milik saya…

    kemaren tuh lagi sebel aja ama seseorang, tapi sekarang udah nggak lagi kok,,, hehehe…

    boleh tukeran link…??

  10. wanti annurria berkata:

    hummm,,, dari hasil analisa, ada kesamaan pada 3 cerpen yang baru dipost aa’ choey…
    -sang tokoh utama tak pernah mendapatkan gadisnya… :O-
    ada apakah gerangan…???
    he… becanda y mas… cerpennya bagus2-muantap, ceritanya mengalir, ada niatankah untuk dipublikasikan ke media cetak… 😀

    sekalian raya izin add blog aa’choey di blogroll ya… 🙂

  11. siafa berkata:

    ko selalu begitu ???

  12. Rindu berkata:

    “Aisyah Nur Istiqomah” namanya mirip dengan nama saya, kebetulan atau cerita ini untuk saya ya kang 🙂

    *GR*

  13. Qurratul 'Ain berkata:

    Istiqomah…Begitu indahnya susuk itu terlakar pada sebuah kanvas kisah hidup manusia. Istiqomah yang juga nama lain untuk sebuah ‘susuk’ yang membutuhkan tekad yang tinggi utk memilikinya, istiqomah dalam kebaikan…
    cerpenmu menarik, akhi! ada mutiara yg tersisip di celah2 aksara yang dirangkaikan dalam penulisanmu..
    miliki Istiqomahmu dalam menebar kebaikan… Semoga akhi menemukan seorang bidadari yg dicemburui bidadari syurga.. 🙂

  14. d3ptzz berkata:

    wanita baik baik untuk pria baik baik.. dan sebaliknya.. 🙂

  15. scouteng berkata:

    ambil hikmahnya aja pak, sapa tau tuhan memberikan yang lebih baik

  16. muhamaze berkata:

    sungguh memesona… alias keren….

  17. racheedus berkata:

    Mudahan kisah itu betul-betul fiksi. Kalau betul-betul kisah nyata, sungguh malang nasib Zaya. Tapi, dengan seperti itu, sebenarnya Tuhan justru sedang memberi pelajaran yang sangat bermanfaat bagi dirinya. Tuhan sedang mengangkat derajat Zaya.

  18. Rukia berkata:

    bagus ceritanya
    Allah selalu tahu apa yang terbaik untuk umatNya

  19. Ikkyu_san berkata:

    makanya jangan lihat penampilan luar saja…
    isi hati lebih penting dari segalanya

    EM

  20. Nisa berkata:

    wiiw, ceritanya mantabb niyh.. enak dibacanya..
    q suka tokoh aisyahnya, akhwat sejati, 😀

    owh.. untuk mbak rindu ya.. *ditimpuk sepatu karna sok tau*

    afwan,,

  21. yessymuchtar berkata:

    Mm…cerita ini tidak untuk dikomentari, hanya untuk di renungkan dan dipetik hikmah serta pembelajarannya…

  22. Yari NK berkata:

    Mau sedikit kritik boleh ya???? Huehehe…..

    Kok kenapa ya, jikalau cerita tentang perempuan berjilbab pasti pertengahannya penuh derita entah itu dipecat dari pekerjaannya, entah diputusin pacarnya dsb… Tapi pada akhirnya ia menemui kebahagiaan di akhir ceritanya, entah itu pernikahan bahagia dsb….

    Kenapa ya, jarang ada cerita perempuan berjilbab yang cekatan jadi detektif atau perempuan berjilbab yang dengan sangat cerdas dan gagah berani membongkar jaringan korupsi **halaah** dsb…. Moso sih perempuan berjilbab jadi obyek terus?? Huehehe….

    Eh… ini hanya saran (dan kritik) loh…. 🙂

  23. dafhy berkata:

    ini fiksi apa nyata kang?

  24. 1nd1r4 berkata:

    Allah tahu yang terbaik buat umatNya kang…. 🙂

  25. Sawali Tuhusetya berkata:

    setiap orang memiliki hak utk mendapatkan jodoh terbaik, mas achoey, tapi memang sedih juga sih, banyak perempuan baik yang –entah ini berjodoh apa ndak– mendapatkan suami yang jauh dari ukuran ideal. semoga nasib gadis berjilbab ndak seperti itu.

  26. byme berkata:

    cantik kali yah
    byme

  27. Ria berkata:

    ikhlas itu susah ya kang 😀
    kasian banget, udah gak dapet gadis pujaan harus jadi saksi pernikahan si gadis pujaan dengan sahabat…heheheheheh itu butuh ilmu iklash yg tinggi banget 😀

  28. Ly berkata:

    trus kelanjutannya apa? siapa pria itu?

  29. wakhida sholikha berkata:

    nice post. ocle banget..!

  30. fitri berkata:

    critanya bagus..
    mudah2an zaya dpt pengganti yg lbh bagus lg..
    unt aisyah selamat krn sdh mndapatkan pasangan yg tepat..

Tinggalkan komentar