Surat untuk Sahabat

“Kita tidak pernah bertemu langsung, tapi saya seperti sudah sangat mengenal Aa. Terima kasih telah menjadi sahabat yang baik untuk saya selama ini. Hanya Allah yang bias membalas semua kebaikan Aa.” (Tgl 29 Jan 09 Jam 12:35)

————————————————————-

Sahabat, semoga senantiasa kita bisa menapaki jalan ini dengan lurus dan tetap pada ridho-Nya. Persahabatan yang telah kita jalin semoga bisa menjadi ladang amal agar perjalanan ini menjadi berwarna dengan warna-warna yang indah.

Tahukah sahabat, jika setiap orang itu memilki dunia yang berbeda. Semakin kita banyak memiiki sahabat maka semakin banyaklah dunia yang kita jumpai, maka semakin luas pulalah wawasan kita.

Aku adalah sosok yang apa adanya. Terlahir dari rahim suci yang penuh kasih. Aku adalah bersih, maka jika sekarang aku menjadi kotor maka itu karena ulahku sendiri. Untuk itu tolong untuk selalu menasihati dan mengingatkanku wahai sahabat.

Aku adalah aku. Takkan semua orang tahu pasti akan aku, bahkan mungkin semuanya. Aku hanyalah sosok yang ingin hadirku menebarkan kasih sayang, keceriaan, kedamaian, keoptimisan & kemaslahatan yang lain.

Marilah kita semua tersenyum untuk sebuah kemenangan. Yakin masa depan gemilang di tangan kita.

(Ini adalah postingan yang aku copas dari blogku yang dulu. Menjawab SMS berwarna pink di atas, yang dikirimkan seorang sahabat yang sedang berbaring di RS Hasan Sadikin, Bandung. “Adik, lekas sembuh ya, A tulus menjalani persahabatan kita ini.”)