Kampung halaman adalah bingkai kenangan dan harapan yang tak pernah usang. Selalu kuat menahan erat gambar rangkaian perjalanan kehidupan. Saat jauh pun hati kan kembali ke sana. Seolah telah terpikat dan tak bisa melompat memudar hasrat.
Diantara kota-kota yang telah menjadi saksi perjalanan kisah, kampung halaman kan tetap ramah untuk menumpahkan kerinduan dengan indah. Meski hanya sesekali saja ditengok, tapi kampung halaman tak kan merengek. Dia tetap menanti kita kembali, tuk diinjak meski hanya berpuluh hentakkan kaki.
Maka alangkah bijak jika buah kesuksesan tak hanya dinikmati dan dihabiskan di kota yang penuh hingar bahakan kecongkakkan mesin, biar ada yang terpatri di desa nan asri. Bisa kau investasikan dalam bentuk cat mushola yang keuntungannya kan tetap kau dapat hingga akhirat. Atau kau ulurkan beberapa lembar kertas pada tangan-tangan mungil anak yatim yang berharap dapat jauh lebih hebat.
Jadi sesekali berlarilah tanpa alas kaki di panjang membentang pematang sawah. Tersenyumlah pada awan biru yang terhiasi kepakan sayap merpati, nuri dan sejenisnya. Bukankah kedamaian ada di sini, dihati yang berbisik mesra pada hembusan angin, “Tuhan betapa indah dunia-Mu.” Lalu rasa lelah pun dibasuh, dengan air jernih yang masih tersisa. Di sana, di kampung halaman.
Duuuh indahnya…
Sayang kampung halamanku terlalu luas untuk aku kunjungi semua…..
Salam kenal….!
kampung halaman saya di mana ya? 🙄
jadi takana jo kampuang.. 😦
Diriku juga selalu ingin puang kampung, setiap pulang kampung rasanya dapet energi baru untuk hidup di jakarta yang membuat detak jantung berdetak lebih cepat
kayak lagu desaku yang kucinta
bukan lagu itu…lagunya tu kampuang nan jauh dimato..hehehe..lewat choey…
Kampung halaman saya sudah tidak ada sawahnya. Panas..
Tapi walo bagaimanapun, saya tetap mencintainya..
kalau saja semua yang mendulang sukses di kota bisa berlaku sma…sisihkan sedikit untuk kampung halaman masinh2, Insya Allah pembangunan akan merata di kota dan desa ya kang 🙂
Iya ‘A …
Siap laksanakan 😀
yup! kampung halaman, tak terkalahkan daya rekatnya ketimbang kota tempat kita membangun bisnis. tapi yg lebih kuat daya rekatnya adalah “kampung halaman” kita di akhirat…
jadi rindu kampung halaman nih 🙂
ahhh…lebaran masih lama lagi..pngn cepat2 mudik 😀
hebat..!
Kacang yang tak lupa pada kulitnya…:-)
aku lelah sahabat habis lepas tak tersisa
sepi antara aku dan dia
hening dalam kebisuan diri
hancurkan saja kataku
biarkan aku dalam kesendiriannya
menghentak sepi tak berarti
nurani hilang tak berbekas
Aku rindu jiwa ini
dalam kesendirian kukatakan
AKU INGIN PULANG KAMPUNG
SEPERTI YANG AKANG KATAKAN
terima kasih sahabat , mengingat aku dalam kerinduan yang indah
Rindu kampung halaman… *hayyah.. padahal nie NIsa juga gak kemana-mana… *
Namun kuyakin,,
Suatu hari kelak,,
ku kan merindukannya… 😀
Pa kabar mas achoey? 😀
jadi in9et kampun9 halamannn… 😦
** apa kabarnya ya kampun9 halku?
Aslmkm…
kampung halaman yg tak pernah q injax……:(
Sebenarnya minggu ini pengen pulang kampung. Tapi gara² cakit peyut, batal deh rencana mudiknya. Dan setelah baca postingan Aa’ ini, huhuhuhu tambah kangen, pengen go home my home.
Kampung halaman, ya disana ada banyak kenangan, ada banyak orng2 yg dekat dihati kita, tempat ys dirindukan, dan disanalh juga ada sesuatu yg perlu dibenahi dgn sentuhan islami.
iyaa… saya pun kangen kampung halaman walau tak pernah di lahirkan disana 😀 tapi ketika kembali kemaren udara nya merasuk ketulang sumsum saya …. I MISS CIRACAS ….. I WILL BE COME BACK MORE 😉
lam knal ea …
Kalau gak punya kampung????
Minggu depan pulang ke Banda Aceh 🙂 mau ikut kang?
Kampung halaman tetap menjadi tempat yang amat menyenangkan selalu….
sementara masih menyelesaikan skripsi, belum boleh pulang kampung sampe lulus, hiks sedihnya… 😦
ngiri deh , gg punya kampung….
salam kenyal ya mas
disebelah selatan deretan bukit dengan permadani kuning saat tiba musim membentang luas.
sebelah utara, laut yang slalu ku rindu
itu DESA ku
yu ke TEGAL 😀
Hiyaaaa…. jadi ingat kalau saya sudah lama tak lari-lari di pematang sawah.
Hehe miss my old childhood during school holiday in Lubuk Linggau
Kampung halaman, ya disana ada banyak kenangan yang indah …
hiyaaa… qu suka banget sama paragraph terakhirnya,,, 😀 terasa nyata…
*sedang membayangkan saat2 berlari diantara pematang sawah*
Cinta bermula dari sana
Sehebat apa pun selayaknya kita tak melupakannya 🙂
dikampung halaman saya tidak ada ladang sawah dan hutan rindang…yang ada hanyalah adang aspal dan hutan beton….hiks sedih…dan kalau lebaran kampung halaman saya termasuk yang sepi.. 😦 ..jadi pengen ikut ke Banda menikmati lembayung di hijaunya sawah.. 🙂
selalu kang, selalu kusempatkan….
hummm…
gimana ya om…
yang saya rasakan sih, semakin dekat jarak saya dengan kampung halaman, maka semakin rindu saya ingin terusterusan pulang…
*dansayapunkangenpulanglagisekarang*
InsyaAllah bentar lagi aku sampai dikampung halamanku a’ 😉
duh jadi terkenang dengan kampung halaman yg dulu ( suasana yg dulu) soal na saya ga punya kampung halaman, soal na saya ga kemana2.. ya kampung sendiri..
aku kangen banget sama kampung halaman ku…
palembang … rindu banget neh
aku setiap hari ya tinggal di kampung halaman sayaaa
Aku kangen banget sma kampung halamanku yg hijau royo royo itu
.lam knal for alL
Very impressed with this article, thanks for the solid information.