Tahun Baru Hijriyah

Hujan rintik-rintik sejak sore. Lalu selepas maghrib, hujan pun makin menderas. Tidaklah aneh bagi mereka yang berada di kawasan Bogor, toh predikat kota hujan telah melekat di kawasan ini. Maka, jika ada istilah “sedia payung sebelum hujan”, maka di sini diganti, “sedia payung sebelum Bogor”.

Malam ini adalah malam pertama di tahun yang baru, tahun 1432 H. Tahun baru Hijriyah memang berbeda dengan tahun baru Masehi yang terhitung pas tengah malam, yakni jam 00.00. Maka, setahu saya kalau tahun baru Hijriyah dimulai sejak awal malam alias maghrib.

Penyambutan pun tak segegap gempita menyambut tahun baru Masehi. Tahun baru hijriyah biasanya disambut dengan pengajian-pengajian di mushola dan masjid-masjid. Bisa juga dimeriahkan dengan aneka lomba pemahaman keislaman dan seni Islam. Meski begitu, terkadang pula diselipkan lomba-lomba yang membuat masyarakat terhibur ceria. Seperti panjat pinang, balap karung dan yang lainnya.

Teringat waktu kecil dan remaja, di kampung saya kadang pula menyambut tahun baru Hijriyah dengan meriah. Aneka lomba tersaji dan diikuti anak-anak kecil dan remaja. Ibu-ibu dan Bapak-bapak adalah suporternya, ramai sekali. Malamnya biasanya diadakan pengajian, kadang sengaja mendatangkan penceramah kondang dari daerah yang jauh. Ah, indah rasannya.

Saat-saat ini, bisa jadi berbeda ragam acaranya, karena mengingat pengorganisasian di remaja masjid dan DKM dah semakin baik. Dua hari yang lalu saya hendak mencetak brosur di sebuah percetakan. Di sana saya melihat ada beberapa pengerjaan spanduk acara menyambut tahun baru Hijriyah. Wow, acaranya banyak dan meriah. Tapi tampak acara tersebut dikemas dengan baik biar khidmatnya di dapat.

Bukan pesta pora untuk menyambutknya, tapi muhasabah indah tentang evaluasi setahun yang lalu, untuk perbaikan di tahun depan.

Selamat Tahun Baru 1432 H