Hati untuk Merapi


Saya sempat membuat puisi sebagai wujud keprihatinan hati saya setelah mendapati ada sebuah infotainment di salah satu stasiun TV swasta yang tayangan edisi Minggunya (07/11) membuat panik warga sekitar Gunung Merapi. Pemberitaan tentang prediksi letusan Gunung Merapi yang ternyata tidak sesuai pula dengan keadaan sebenarnya. Hal itulah kenapa beberapa warga mengadukan program infotainment tersebut ke KPI (Komisi Penyiaran Indonesia). KPI menerima pengaduan masyarakat lebih dari 1.200 laporan. Pihak KPI pun telah menyatakan bahwa tayangan infotainment SILET akan dihentikan mulai Selasa (09/11) sampai batas awas Merapi turun menjadi siaga. Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Dadang Rahmat menilai, program Silet meresahkan masyarakat. Sebab informasi yang diberikan tak sesuai fakta di lapangan.

Pihak SILET pun telah meminta maaf atas tayangannya yang meresahkan warga tersebut. “Segenap redaksi SILET memohon maaf sedalam-dalamnya atas tayangan pada 07 November 2010, yang memuat pesan berantai dan ramalan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya tentang prediksi Merapi. Simpati dan doa kami untuk para korban. Semoga suasana aman dan tentram kembali tercipta di Yogyakarta dan sekitarnya,” demikian pesan itu selalu tampil diiringi musik pembuka acara SILET.

Sahabat, mungkin tentang kasus SILET ini boleh dibilang sudah selesai dengan adanya permohonan maaf dari SILET dan sanksi dari KPI. Tapi ada hal lain yang membuat warga sekitar Merapi itu resah, yakni dengan beredarnya SMS yang bernada menakutkan yang menimbulkan keresahan, hingga tak kurang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, turut memberikan himbauan pada masyarakat untuk tidak mempercayai SMS tersebut. Menyedihkan memang, di saat saudara-saudara kita sedang berkecamuk hatinya atas bencana ini, eh masih ada yang malah memperkeruh suasana, memperparah keadaan yang ada dengan SMS-SMS seperti ini. Dimana letak rasa solidaritas mereka, di mana rasa empati mereka terhadap para korban bencana.

Beberapa sahabat membenarkan bahwa memang ada sosok-sosok manusia yang sudah lagi memiliki rasa peduli terhadap para korban bencana. Dalam hati saya bertanya-tanya, kok bisa ada ya. Sampai sebuah kejadian membuat saya percaya bahwa memang sosok-sosok seperti itu ada.

Ada seseorang yang saya kenal telah mampu tidak menunjukan rasa tidak pedulinya terhadap para korban bencana. Hal itu dia sampaikan dengan lugas dari steatment-steatmentnya. Bahkan di mata dia, orang yang melakukan aksi penggalangan dana pun tidaklah dihargai, boro-boro jikalau dia mau menyumbangkan sedikit rejekinya atau bahkan mau turun ke jalan memberikan kesempatan orang lain untuk berbagi. Sedih hati saya, ketika saya mencoba membuka mata hatinya dan ternyata tidak mampu. Benar-benar menyedihkan.

Ah sudahlah, yang penting saya sudah melakukan upaya penyadaran pada dirinya, sekarang hanya bisa mendoakannya saja. Jangankan saya, teman-teman yang saya kenal sebagai aktivis dakwah dan kemanusiaan pun sudah tidak menjadikan dirinya sebagai saudara yang harus diberi nasihat. Mungkin bukan karena tidak sayang, bukan pula karena alasan politis, tapi mungkin mereka juga sudah angkat tangan, atau memang mereka memiliki alasan lain, berbaik sangka saja lah.

Saya percaya, di dunia ini masih banyak hati-hati yang peduli terhadap saudara-saudaranya. Aksi penggalangan dana kan terus berlanjut. Tengok saja Komunitas Blogger Bogor (BLOGOR) yang telah mampu menghimpun dana bantuan sebesar Rp. 3.434.000,- plus lima kantung plastik pakaian. Dengan rincian Rp. 2.100.000 hasil penggalangan dana di Kopdar BLOGOR Jumper di Mie Janda pada tanggal 5 Nov 2010 dan Rp. 1.334.000 + lima plastik pakaian hasil penggalangan dana di sekitaran Lapangan Sempur, Bogor pada tanggal 7 Nov 2010. Bantuan yang berbentuk uang tersebut sudah disalurkan. Di Mie Janda Cibinong juga masih disediakan kotak amal untuk korban bencana yang sampai kemarin sore saya cek sudah berjumlah Rp. 835.700,-. Insyaallah dana bantuan tersebut akan terus bertambah. Amin.

Sahabat, berbahagialah jika dalam hati kita masih tampak gairah berbagi, masih terasa rasa peduli dan empati. Dan berbahagialah ketika kita memiliki sikap proaksi, yakni tidak hanya merasa kasihan tapi juga melakukan aksi nyata untuk membantu meringankan penderitaan mereka yang tertimpa bencana.

Tentang achoey el haris

Seorang lelaki sahaja yang gemar menulis. Dan blog baginya adalah media untuk menyalurkan kegemarannya itu. Salah satu pendiri Komunitas Blogger Kota dan Kabupaten Bogor (BLOGOR). Pengasuh Pojok Puisi. Anggota Komunitas Menulis Bogor (KMB) dan Kopi Sastra.
Pos ini dipublikasikan di Celoteh Hati, Proaktif dan tag , , , , . Tandai permalink.

42 Balasan ke Hati untuk Merapi

  1. arman berkata:

    emang nih.. selalu ada aja yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
    di atas penderitaan yang pada kena bencana, masih dimanfaatkan oleh media untuk dibesar2kan demi mendapatkan rating dan profit…
    mengenaskan emang…

  2. Nurtien berkata:

    Yah berbahagialah bila HATI ini msh bisa merasa peduli dan bergairah berbagi, bukankah Allah hanya menyeru kepada org2 yg beriman, adapun sbg sesama muslim kita hanya bisa mengingatkan dlm kebaikan, setelah itu biarlah urusan Allah yg maha kuasa membolak balik hati manusia.

  3. JoO berkata:

    ck…ck…ck… orang udah ketakutan setengah mati masih di kasi berita yang ga bener lagi dooOhh.. parah…. namanya juga gosip ngapain juga di percaya hehehe..

  4. santi berkata:

    nice post…
    kunjungi ini ya..
    klik ini
    thanks

  5. omiyan berkata:

    untuk berbuat baik tidak perlu duduk dikursi dewan, tidak perlu memakai jubah warna kuning, merah, biru atau hijau atau lainnya tapi ini membuktikan untuk mengabdi dan berbuat bisa kapan saja dan tak perlu birokrasi yang bertele-tele.

    semoga ini membuat kita makin sadar kalau bukan kita siapa lagi yang perduli, dan tak usah menunggu yang lagi tertidur nyenyak dikursi empuk untuk turun gunung

  6. ysalma berkata:

    bersyukur, hatinya masih dibukakan untuk melihat penderitaan orang lain, apalagi bencana,, tetap doakan sahabatnya semoga mendapat hidayah A,, kalo semuanya yang menggalang dana dia curigai, dirinya sendiripun mungkin tidak dia percayai, kasihan sekali hidup yang singkat ini dalam kecurigaan dan kebencian..

  7. ^_^

    mari berbagi untuk merapi …
    insya allah, perwakilan dari kampus ane akan bertolak ke Yogyakarta untuk memberikan santunan kepada para korban merapi …
    semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari peristiwa ini …

  8. rian punya blog berkata:

    ya ampun, tajam jg yah, siletnya kali ini…

  9. aldy berkata:

    Saya setuju tayangan SILET dihentikan, bila perlu selamanya.

    Masalah tidak selesai dengan hanya meminta maaf, kok ya enak benar. Masyarakat sudah resah dan panik, sementara mereka mengeruk keuntungan dari berita sampah. Terlaluu…

    • tomi berkata:

      setuju pak aldy.. apalagi dari dl silet isinya jg gak tajam.. tp bau kayak silit 😀
      (maaf kang aming rada emosi.. sebab sbg warga jogja., banyak orang panik karena pemberitaan di silet )

  10. Virda berkata:

    wah kasihan banget ya, disaat terkena musibah malah ada oknum2 yang tidak bertanggung jawab yang menyiarkan berita tidak benar dan membuat resah para korban bencana.

  11. blognews berkata:

    kalau bs beri bantuan dalam bentuk masker jg mas.. jogja kekurangan masker

  12. dira berkata:

    Wah, saya ketinggalan informasi nih. Memang yg diberitakan SILET itu gimana ya? 🙂
    Apa pun masalahnya, tayangan gosip di TV sebaiknya dihentikan saja, tidak banyak manfaatnya, selain bagi yg meraup keuntungan dari acara itu.

  13. zico berkata:

    berbagilah, maka dengan berbagi..menjadi lapanglah dada kita. kalo kita kita kikir terasa sempitlah dada kita….
    tetap semangat dalam menjalani hidup ini…

  14. Tip Trik Blogger berkata:

    salam sahabat
    tayangan silet kemarin memang membuat takut.

  15. Tip Trik Blogger berkata:

    bisa tuker link nggak ya?

  16. gerhanacoklat berkata:

    ga pernah nonton silet karena takut luka hehehe

  17. TuSuda berkata:

    harusnya kita berempati dan bersimpati ya…

  18. volver berkata:

    wah komunitas blogger bogor juga membantu ya? sip sip.
    semoga para korban merapi tabah deh

  19. edda berkata:

    mereka itu hanya memanfaatkan keadaan

  20. Lucky dc berkata:

    Ada aja kerjaan orang, lagi kesusahan bukan saling membantu, malah membuat suasana gak kondusif…

  21. mida berkata:

    Sebelum ada tayangan itu pun, saya udah ga suka nonton silet, beritanya biasa aja tapi ‘dibungkus’ jadi lebay… 🙂
    Ah, menyedihkan kalo ada orang yang hatinya telah membatu hingga tak peduli lagi dengan kesulitan orang lain… Na’udzubillah…

  22. joe berkata:

    di saat ratusan ribu warga menjadi pengungsi, bukannya membantu malah sebagian orang membuat isu menyesatkan, entah di mana nuraninya

  23. yusako berkata:

    moga dana bantuan sampai kepada yang berhak dan dapat meringankan beban mereka……amiinn.. 🙂

  24. Syamsul Rijal berkata:

    berita disilet memang kadang berlebihan meramalkan sesuatu yang dapat menyebabkan mimpi buruk dan trauma atas berita – berita yang tidak perlu di komsumsi masyarakat awam

  25. Masbro berkata:

    Saya juga percaya mas, kalau masih banyak hati yang perduli dengan saudara2 kita tersebut. Sukses buat kawan2 yang selama ini masih melakukan sesuatu untuk merapi dan korban bencana lainnya. Juga buat kawan2 BLOGOR dan Mie Janda, salut;

  26. dikma berkata:

    Merapi oh merapi
    berhentilah kau marah

  27. Kunjungan Malam..
    Semoga dimudahkan jalannya membantu korban Merapi

  28. imroee berkata:

    mungkin maksud silet itu baik, cuma karena terlalu dramatis jadinya malah menuai kecaman. silet yang malang…

  29. Fir'aun NgebLoG berkata:

    sekecil apa pun kepedulian kita, sangat berarti besar buat mereka 😀

  30. Pendar Bintang berkata:

    Salam sayang AA….

    Adik juga merasa eneg kalau mendengar pemberitaan atau pembahasan tentang bencana di Indonesia, bukan hanya merapi tapi bencana apapun di negeri kita ini…

    Kenapa sekali-kali mereka tida menayangkan sesuatu yang dapat memotivasi dan menuatkan mereka para korban bukannya malah memblow-up dan membuat orang semakin letih…

    Semoga hati kita yang penuh kasih selallu tergugah untuk bersikap peduli 🙂

  31. azaxs berkata:

    tidak perlu mempedulikan mereka yang memang tidak punya kepedulian kang..
    bukankah semua diawali dari diri sendiri?

    semoga pada korban merapi juga para relawan mendapatkan kekuatan dari-Nya..

  32. MT yang baru berkata:

    yup! masih banyak org berhati mulia di Indonesia

  33. blog film berkata:

    semoga musibah merapi segera berakhir

  34. Chocky Sihombing berkata:

    saya dulu sudah pernah merasakan gimana rasanya menjadi korban bencana alam (gempa Jogja 2006), dan kejadian seperti itu kayanya lazim aja ya, banyak yg ingin memperkeruh suasana aja.
    sms-sms / kabar2 hoax itu cepet aja menyebarnya.. skrg (karena mungkin sudah rada pengalaman), ga bisa mudah percaya kabar2 gitu itu… 🙂

  35. okta sihotang berkata:

    semoga tabah semua teman2 yg ada di jogja umumnya…

  36. Assalaamu’alaikum Nanda achoey….

    Semoga usaha membantu yang susah dalam metingankan beban mereka mendapat ganjaran dari Allah SWT. Hati kita akan menjadi senang dan tenang walau bantuan itu dihadirkan melalui sejambak doa yang tulus. semoga ramai yang hadir membantu usaha murni ini.

    Semoga dirahmati Allah dan diberi kekuatan buat semua yang menerima musibah Merapi.
    Salam bahagia dari bunda di Sarikei, Sarawak

  37. wi3nd berkata:

    cara berbicara hostnya itu loch yang lebay pisan,jadinya mengerikan..

    **berbagi tak pernah merugi 😉

  38. Musnaim berkata:

    Di Lingkungan saya , Rt dan Seluruh staff nya termasuk saya dan warga kita datengin satu-satu dan Alhamdulilah dapat Sumbangan untuk kita serah kan di Klaten

Tinggalkan Balasan ke tomi Batalkan balasan