Menjadi partner sharing yang baik bukanlah hal mudah bagi jiwa yang tak ikhlas. Karena ini bukan cuma sekedar menjadi teman curhat, atau pendengar keluh kesah. Ya memang salah satu syarat menjadi partner sharing yang baik adalah mampu menjadi pendengar yang baik. Tapi bukan cuma sampai di sana, partner sharing yang baik akan menghadirkan utuh jiwanya. Saat mendengar, dia mencerna lalu berusaha sungguh-sungguh untuk memahami. Kesungguhan dan ketulusan untuk memahami membuat partner sharing yang baik mampu menghadirkan solusi.
Ini bukan soal bodoh atau pintar, ini bukan soal mudah atau rumit, ini soal hakikat manusia sebagai mahluk sosial. Bahwa secerdas apa pun kita, kadang kita butuh partner, terlebih saat kondisi emosional tidak stabil, masalah mudah pun kadang terasa rumit. Menjadi partner sharing yang baik pun tak harus lebih pintar syaratnya. Tapi yang pasti, partner sharing yang baik, harus lebih mampu memiliki kemampuan berpikir jernih, paling tidak pada saat itu.
Maka, jadilah suami atau istri yang mampu menjadi partner sharing yang baik. Karena suami atau istri kita membutuhkan itu. Ya, percayalah! 🙂
Setuju….setuju banget…
salam
setuju, dgn belajar menurunkan sedikit “ego” pribadi..
saya juga setuju dengan artikel ini, menarik2
Mendengarkan beda dengan mendengar karena ada aktivitas hati di dalamnya.
setuju bangettt…. mungkin dengan mengurangi egonya biar bisa berfikir jernih saat dan di waktu yang tepat.
saya juga sering nggak sabaran kang untuk dijadikan partner sharing
mendengarkan pasangan itu baik,lebih baik lagi setelahnya memberikan hal2 yg positif 🙂
sharing artinya berbagi..jadi saling mengisi kekurangan dan berbagi kelebihan….mendengarkan dan juga mendengarkan 🙂 . Apa kabar kang, lama ga say hi…
Kalo soal partner saya punya prinsip untuk saling melengkapi. melengkapi yang lebih utuh dalam . Menambahkan yang kurang. Dan mengurangi yang terlalu berlebihan. Hingga pada akhirnya kita bertemu pada satu titik. Cocok. 🙂
Benar sekali partner sharing juga membantu kita untuk bisa mengontrol emosi kita juga dalam menghadapi situasi yang terjadi dalam hidup ini
setiap orang pasti punya problem,,, maka diperlukan partner sharing yang kita percaya untuk berbagi.
memiliki kebijakan dalam bertindak dan berpikir, krn kita tdk hidup sendiri, dan hidup harus terus dijalani…
so keep spirit, tuk berbagi dan membagi kebaikan pd semuanya 😉
sayangnya saya blom punya istri…
*lha wong masi smp :))
jadi inget pepatah: together, we are smarter 🙂
sip artikelnya sob.
sip..sip..sip… persiapan ya choey… 😉
partner sharing yg baik selain sebagai pendengar dia juga sebagai seorang yang dapat memberikan gambaran jalan keluar dan sebagai motivator tentunya… manis banget deh
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam jumpa kembali kang, apa kabar? semoga selalu dalam berkah kehangatan-Nya.
apa yang akang paparkan ditulisan kali ini tepat. patner yang baik tidak harus lebih muda atau lebih tua, lebih pintar atau bagaimana, tapi bisa memberikan solusi atau setidaknya membuat ia yang sharing ke kita merasa nyaman dengan kita . memang tidak semua bisa seperti itu, butuh kesadaran dalam dirinya, bahwa meskipun kita makhluk otonom tapi kita juga makhluk sosial yang butuh dan dibutuhkan .
so, jadilah pribadi yang memberi dan penebar kebaikan , pembicara yang baik berawal dari pendengar yang baik 😉
salam berkah
partner sharing memang penting, apalagi partner tinju *lhoo
bener ms… perlu sabar juga,,,, salm,, kunjungan menjelang magrib
Patner sharing panjenengan siapa kang?
mas… kita tukeran link ea,,, link.e peandah tak pasang diblogku monggo dicek
yapzz betul..betul..betul…terkadang untuk menjadi partner sharing pun kedah jadi pendengar yang baik pula ya Kang![:mrgreen:](https://s0.wp.com/wp-content/mu-plugins/wpcom-smileys/mrgreen.svg)
dan maaf Kang, denah lokasi sudah saya kirim melalui emai Kang Achoey 😀
salam hangat
betol. tidak mudah menjadi pendengar yg baik, maunya hanya didengar saja. saya sendiri butuh betul2 memfilter siapa saja sahabat yg bisa saya percaya untuk menjadi partner sharing sayah.
Ehm.. partner sharing bukan cuman suami atau istri kan? *blum punya soalnya 😛
Saya sangat setuju sekali
… mantap masih bisa mengingatkan
Semoga kita bisa menjadi partner sharing yang baik…
Makasih pencerahannya.
wahh pertama diriku melihat ini cuma partner sharing dlm urusan bisnis.. ternyata
juga mengenai suami istri…:)
siapp bos.. semoga saya bisa menjadi partner sharing juga buat suami yg masih dlm proses heheheh 🙂
Yup bener banget mas, untuk menjadi teman sharing kita gak usah melihat latar belakang dan statusnya. tapi keikhlasannya dan ketulusan hatinya.
nah lho….ko akhirnya nyambung ke suami istri ya kang??? 😀
partner sharing yang baik? saya mau kang!!
semoga kita mampu menjadi partner sharing yg baik bagi pasangan hidup kita,amin.
salam
Alhamdulillah… akan saya ingat ini, Mas Achoey. 🙂
saat ini saya belum menemuan partner sharing terbaik, karena ketika saya bertentangan dengan pendapatnya dia. Dia cenderung menghindari saya dan berubah sikap. Jadi, saya ga percaya lagi sama dia.
betul sekali apa yang dikatakan kang achoey.. everyone need a shoulder to cry on ibaratnya
setuja sekali saya