Menolak dengan Bijak


“Bisakah kau menemaniku ke toko buku?”
“Maukah kau temani aku ke acara itu?”
“Bisakah kita ketemu?”

Ah, ada banyak pertanyaan seperti ini tertuju padaku. Dari perempuan yang berbeda, pada waktu yang berbeda dan untuk kegiatan yang berbeda. Tapi ada persamaan dari pertanyaan bermuatan ajakan di atas, yakni perempuan-perempuan itu butuh aku.

Hampir bisa dipastikan aku menjawab dengan memulai kata “maaf”. Dan kalian pun tahu bahwa aku terbiasa menyatakan tidak bisa. Artinya aku seringkali menolak ajakan mereka. Namun ini kulakukan dengan cara yang bijak, mungkin.

“Maukah kau menjadi pacarku?”
“Maukah kau menjadi kekasihku?”
“Maukah kau menjadi suamiku?”

Lalu bagaimana jika muncul pertanyaan seperti ini mengarah padaku. Nah kalau ini baru kusikapi dengan cara yang jauh lebih hati-hati. Tak biasa seorang perempuan melakukan ini. Jika mereka sampai nekad melakukannya, berarti ada sesuatu yang dahsyat yang membuat mereka sangat berani.

Pertanyaan yang ketiga adalah pertanyaan yang akan kutanggapi paling serius. Karena pertanyaan ini adalah penyederhanaan lamaran. Terus apakah kita sebagai lelaki kan menganggap perempuan yang melamar lelaki ini menjadi dianggap murahan, tentu tidak. Siti Khadizah pun dulu melamar Rasulullah s.a.w melalui perantara. Justru aku akan lebih mengapresiasi perempuan ini.

Lalu bagaimana caraku menjawab pertanyaan di atas. Biasanya aku meminta mereka untuk memberikan alasan kenapa mereka melakukan hal seperti itu sebelum aku menjawabnya. Lalu aku pun kan menjelaskan bahwa seperti inilah sebenarnya aku. Muncul beberapa pertanyaan berupa ujian yang biasanya menjebak. Nah dari situ aku bisa tahu kesungguhan mereka yang bertanya. Selanjutnya kita tanya hati kita, apakah cenderung atau tidak. Lalu kita pun memohon petunjuk-Nya.

Jika ternyata kita tidak bisa, maka sampaikan penolakan kita dengan lembut dan penuh kehati-hatian. Sampaikanlah alasan yang paling tepat sesuai dengan keadaan yang ada. Buat dia mengerti, atau paling tidak  buat mereka tidak sangat benci. Jangan biarkan hati terluka begitu menganga, meski kita pun tak mampu menghindarkannya.

Ah ini hanya postingan iseng menjelang malam minggu. Karena hampir selalu saja ada yang bertanya, “apakah kau tidak butuh perhatian perempuan?”. Hahhhhhh……..

🙂

Tentang achoey el haris

Seorang lelaki sahaja yang gemar menulis. Dan blog baginya adalah media untuk menyalurkan kegemarannya itu. Salah satu pendiri Komunitas Blogger Kota dan Kabupaten Bogor (BLOGOR). Pengasuh Pojok Puisi. Anggota Komunitas Menulis Bogor (KMB) dan Kopi Sastra.
Pos ini dipublikasikan di Celoteh Hati dan tag , , , , , , . Tandai permalink.

26 Balasan ke Menolak dengan Bijak

  1. senoaji berkata:

    iya mas keluarlah dimalam ini carilah perempuanmu, godai dia dengan kelembutan wejanganmu, nikahi kalo perlu wakakakakakak

  2. Pencerah berkata:

    dah berapa kali menolak cewek om?

  3. kezedot berkata:

    selamat malam bang
    salam hangat dalam dua musimnya blue

  4. Itmam berkata:

    wah.. met malam minggu… 😀 sekali2 ada dunk satu dua yang diterima..hehehehe.

  5. radesya berkata:

    Kakak apa kabar? Menolak dengan bijaksana, aku setuju kak…
    Aku bahkan dah tak terhitung berapa kali menolak cowok, hiks..
    Semoga mereka mengerti..

    Semoga kakak segera mendapatkan jodoh ya… Amien.. 🙂

  6. d3ptzz berkata:

    wahh… laris banget kayaknya…hehehe

  7. Ade berkata:

    Maukah kau mampir di blogku? 😛

  8. ichaawe berkata:

    try to say no!! well teorinya terlihat gampang..tp di kenyataan terkadang sulit banget … 🙂

  9. sangjaka berkata:

    Menerima dan menolak adalah hak co juga ce
    Dan ketika klik, di sana terasa keindahannya
    Lalu, segeralah menikah 🙂

  10. kawanlama95 berkata:

    hahaaha.Aku mengamati koment.koment para bloger memang beberapa hari yang lalu anda dapat koment ini.Kalo dibawah ini ajakan kali ye atau becanda.Maaf ya kalo tersingung
    Hm..aku akan ikut belajar brsamamu 🙂 (*dijewer)
    *nanti kita belajar berumah tangga yah * ditendang …

    nga itu contoh ajakan kah ? atau apa?

    Ya udah kang mangkanya cepet cepet yah

    sekali lagi maaf ya.

  11. kawanlama95 berkata:

    Assalamualaikum Wr. wb

    Bersukurlah kawan. maka nikmat Tuhanmanakah yang kau dustai
    kalo liat dari foto mungkin siapa yang nga akan pengen menjadi pendamping anda .munkin saya kali yang nga mau. sama panjenengan yaialah orang aku laki2.Ambil keputusan mas yang ditendang atau yg dijewer.Ya udah yang ditendang aja yaaaaa .

    Sory bro aga ngelantur nih

  12. kawanlama95 berkata:

    achoy ,cucu haris sang fenomenal.

    Ya Allah,
    jadikanlah pernikahan kami pernikahan yang barakah
    pembuka pintu rahmat bagi kami, keluarga kami dan ummat
    penyempurna keislaman kami
    tungku tempat kami menempa shabar dan syukur
    sekolah tempat kami belajar menjadi dewasa
    jalan kami menggapai cinta-Mu

    Ya Allah,
    ampuni dosa-dosa kami
    maafkan segala khilaf kami
    luruskan niat kami
    sucikan hati kami
    kuatkan tekad kami
    bimbing kami
    lindungi kami dari segala tipu daya syaitan
    agar kami dapat menapaki jalan baru ini, demi menggapai ridho-Mu

    Ya Allah,
    anugerahkanlah kepada kami pasangan hidup kami dan keturunan kami sebagai
    penyejuk hati (kami), dan jadikan kami senagai imam bagi orang-orang yang
    bertaqwa

    Amiiin.

  13. mirma yudha berkata:

    hmmm..
    kapan y akang ga bisa nolak permintaan salah satu perempuan itu?? hehehe..

  14. heri berkata:

    kalau menerima dengan bijak gmana mas?

  15. nurannisaa7 berkata:

    hhmmm….
    yyayaya,
    tpi yg pling bkin nyebelin tuuh klo pihak lwan ttep aja ngeyel,
    pdhal dah djelasin pjg lbar, jbnjiri dg byk alasan2…
    tp slaly g mau pduli, n ttp mmksakan khendaknya,
    klo gtu mah sy rasa udah msti ditolak dgn keras…

  16. Qurratul 'Ain berkata:

    assalamu’alaika..
    menolak dengan bijak..
    hehee..sy jadi tersenyum sendiri membaca tulisanmu, akhi. kerna sy juga ngalami situasi2 seumpama ini (menolak dengan bijaksana + berhikmah).
    BTW, alangkah baiknya kalo tulisan ini dilengkapi dengan tips2 penolakan yang bijak. sekadar saran dari sy, akhi.. 🙂

  17. syelviapoe3 berkata:

    Ada yang ‘dilamar’ kah ? 😆

  18. Jiban berkata:

    tak biasa? *jadi mikir…*

  19. Farijs van Java berkata:

    waduh…

    v(^_^)

    jadi pertanyaan merah jambu itu dijawab bagaimana, kang? hwehe…

  20. deeedeee berkata:

    Nolak hal yg kayak gitu emang agak susah yah..
    Tapi kalo dari awal dah nunjukin ketegasan, pasti ga da yg berani nanya2 lagi kec kalo lagi pengen “iseng2 berhadiah” kalo ditolak ya udah, kalo diterima alhamdulillah… hehe

    Tapi aneh juga yah, wanita skr berani bertanya *dari pada sesat dijalan* 😀

    Salam kenal y:)

  21. Wempi berkata:

    so… bagaimana cara menolak lamaran.

  22. yessymuchtar berkata:

    duh akang, gak baik menolak ajakan…dari ajakan itu bisa jadi ada peluang dan kesempatan yang lain 😉

    masak mau jombl melulu….hihihi

  23. 1nd1r4 berkata:

    sudah ada yang bertanya pertanyaan ketiga itu belum kang? 🙂 …. semoga bisa segera mendengar jawaban YA 🙂 amiin

    Ada, beberapa. Ada yg lewat telepon dan ada juga yg lewat email. Tapi pertanyaannya ga persis gitu ya 🙂

  24. ©Nisa berkata:

    hmm.. iya ya, terkadang tidak bisa melakukannya dengan bijak, dan mungkin terlahir buah kebencian 😦 , terima kasih saya bisa belajar di sini :D,

  25. joe berkata:

    susahnya ialah untuk menolak dan membuat dia mengerti …

  26. wi3nd berkata:

    jadi A menolak ajakanKu semua.. 😛

    hwaaaaa……baikLah kalau be9itu….
    hehehhe..

    ** dilempar sendaL sama A..

Tinggalkan komentar