Produktivitas di Awal Tahun

Jalanan lenggang, sebagian besar toko-toko tutup. Motor tukang ojeg yang  biasa banyak berjejer di tepi jalan menuju perumahan di daerahku pun pun nyaris gak ada, wah sepinya pagi ini. Padahal jarum jam telah hendak sampai di angka 10.

Kedai sahaja tempat favoritnya penikmat mie telah buka mulai jam 09.00 WIB. Tapi saat aku tiba di sana pun masih belum tampak ada pengunjung yang memanjakan lidah dan mengenyangkan perutnya. Sungguh pemandangan yang tak biasa. Biasanya hari Sabtu dan Minggu kedai sahaja ini telah diserbu pembeli sejak pertama dibuka. Biasanya pagi-pagi telah cukup ramai dan kru MJ pun sibuk, tapi kali ini benar-benar berbeda.

Pusat-pusat keramaian berbalut sampah. Begitulah yang kutangkap dari siaran berita di TV. Selalu saja begitu setiap habis pergantian tahun. Sampah berserakan tak terelakan. Jadilah para petugas kebersihan yang harus bekerja keras mebersihkannya. Sampah sisa pesta, pesta pergantian tahun yang penuh suka cita. Dimana petasan, kembang api, suara terompet dan berlimpah keceriaan terhampar di sana. Malam yang malah jauh lebih ramai dari siang, malam di mana orang berjamaan begadang hanya untuk menjadi saksi penunjuk waktu hinggap di 00.00 WIB.

Teringat setahun yang lalu saat tanggal 1 Januari aku dan beberapa barudak BLOGOR (Blogger Bogor) membersihkan sampah sisa pesta pergantian tahun di sekitaran lapangan Sempur Bogor. Lapangan sempur pun seolah lautan sampah. Dan konon di pesta kali ini sampah jauh lebih banyak. Ualah gimana gak cape tuh membersihkannya. Namun kali ini, aku lebih memilih stand by di kedai. Aku ingin memulai awal tahun dengan produktivitas. Aku tak ingin menghiasi awal tahun dengan pesta sia-sia, lalu tidur dipagi hingga siang hari sebagai langkah balas dendam karena semalam terjaga.

Tapi, semangatku ko seolah bagai gayung tak bersambut. Sudah hampir jam 12.00 WIB tapi kedai sahaja ini masih belumlah ramai. Satu dua meja terisi, tapi tetap saja tak seperti biasanya. Banyak sahabat saya menyimpulkan bahwa orang-orang masih pada tidur, kelelahan sisa semalam. Akhirnya sekitar jam 13.00 WIB aku pun pulang tuk makan siang bersama istri di rumah. Sekitar satu jam kemudian aku kembali ke kedai, dan subhanallah sangat ramai. Mie Janda benar-benar ramai dan nyaris tak henti-hentinya hingga sore bahkan malam. Alhamdulillah, hari ini kedai sahaja itu mendapatkan omzet yang jauh lebih bagus dari biasanya.

Awal tahun, alhamdulillah aku telah melakukan produktivitas yang baik. Alhamdulillah Mie Janda pun memulai awal tahun dengan omzet yang jauh lebih baik. Aku bahagia bisa memulai awal tahun kali ini dengan baik. Jelas aku berharap, selanjutnya aku bisa melakukan banyak hal baik dengan baik. Tahun 2011 harus lebih baik, aku berdoa untuk itu. Dan tentu saja aku harus berikhtiar dengan baik.

Aku tersenyum memandang 2011. Aku optimis tentang banyak hal. Dan aku tahu, Allah Maha Kuasa mengabulkan do’a-do’a hamba-Nya.

Nah sahabat, bagaimana kau habiskan rentang hari pertama di awal tahun ini?