Achoey El Haris, 2 November 2010
MERAPI MERAPI
Gunung gunung mulai kompak
Menggetarkan pungguk
Mendendangkan batuk
Lalu memuntahkan dahak
Sementara para pertapa tak secuilpun beranjak
Karena dzikirnya seiring detak
Namun di riuh ramai sesak
Dentuman berisik musik menghentak
Masih membuat lelap katarak
Gabung yuk di Komunitas Pojok Puisi. Klik Fans Page PB-nya!
kita yang masih diberi kesempatan hidup semoga dapat mengambil hikmahnya & selalu memperbaiki diri…
puisi yang keren buat para yang mengalami bencana gunung merapi semoga dapat tabah menghadapi segala cobaan…..
merapi mengirim kabar tentang kuasaNya
manusia tak berhak pongah
semoga semua akan segera selesai, dan memberikan pelajaran bagi yang masih hidup.
biar bisa mengambil hikmah atas apa yang telah terjadi,
Bali Villas Bali Villa
Mari kita Beramal dengan menyisihkan sedikit rejeki kita,buat para korban bencana
puisi yg menarik, 😉
musik menghentak membuat lelap katarak …
btw ‘mata katarak … penglihatan jadi kabur … 😀
Terimakasih Puisinya…tersentuh nih akang teh 😀 😀
Semua datang dari Allah, apapun yang terjadi pada alam, manusia dan segala hal di dunia ini, semua karena Kuasa Allah, semoga ini menjadi pelajaran buat kita semua.
puisinya menyentuh banget kang 🙂
^_^
Salam dari masyarakat merapi jogja……
Wahaha… setiap saya berkunjung ke blog yg berbeda pasti semua narablognya memposting puisi ttg gunung berapi… saya jd ingin nulis puisi jga ne…hehe 😀
Aa emang jagonya puisi, hanya mencoba memaknai setiap bait katanya yang sarat akan makna 🙂
waaaaaaaaaaaah 🙂
smoga cpat kembali sperti dahulu kala T.T
saya kan sudah gabung aa… 😀
Lets action for Indonesia
Saya lebih suka nasi kotak
Apalagi ditemenin otak-otak
Habis itu santap rujak
Lebih lengkap krna makannya di puncak…
Semoga puisi ini bisa menjadi media pengingat ya Mas, bahwa ada saudara2 kita yang butuh uluran tangan..
Merapi hanya menginginkan keseimbangan alam berjalan nyata
dengan batuknya yg penuh dahak lava dan debu vulkanik,
yang kelak akan kembali menyuburkan bumi ditempatnya tegak.
salam
Bergerak
Mari kita bergerak
Walau gegap dan gelap
Sedikit tak apa
Kecuali hanya tercekat
Tanpa gerak
ini bukan ujian. tapi ini adzab karena kita tidak jihad dan bertakwa kepada Allah melalui khilafah dan jihad. kata ustadzku.
Anu para petapanya sudah pada berjanji sehidup semati dengan gunungnya…
merapi…
riwayatmu kini..
*lah kayak bengawan solo ajjah*
yang pasti, mari kita haturkan doa harapan jiwa tuk para korban
aku tak tahu mana yang mesti kudengar
sang pendupa menganggap ratu mengirimkan amarah
sang pedendang menganggapnya azab dari dosa
sang pemimpin menganggapnya perusakan citra
sang nestapa memahami kalau bumi berusaha menyembuhkan dirinya sendiri
MT-071110
nggak bisa pusi om cuma seneng baca aja
Mas, semoga Merapi-nya mengakhiri aktifas yang merugikan. Kasihan saudara kita yang tertimpa bencana.
merapi memang selalu memberi inspirasi
semoga kemelut merapi segera berakhir
semoga tak ada lagi saudara yang menderita’
salam sukses..
sedj
keradaannya yg agung senantiasa djunjung…
aktivitas merapi adalah suatu hal yang alami. tidak bisa dicegah namun bisa diantisipasi dampaknya..
puisinya mantab tuch 😀
jika merapi meletus, itu memang sudah haknya
semoga bencana di Indonesia cepat berlalu…
dan semoga esok kembali datang dengan lebih bijak,
demi seutas senyuman diatas tanah yang terpijak..
puisinya keren a’
Puisi yang indah yang keluar dari hati 😀
Setiap bencana yang menimpa adalah pelajaran yang tidak bisa dilupakan, dan setiap musibah yang menimpa akan selalu terukir dalam pikiran kita. Bencana merupakan teks yang abadi yang ada di alam pikiran.
Mari kita doakan saudara-saudara kita agar diberikan jalan kemurahan dan kekuatan dalam menghadapi segala musibah yang menimpa mereka.
Dengan Mengatasi Permasalahan Yang Kecil; Maka, Kita Dapat Mengatasi Permasalahan Yang Besar.
Sukses selalu.
Salam ~~~ “Ejawantah’s Blog”
Puisi yang sesuai dengan keadaan pada saat ini.
nice poet..
semoga semua musibah ini cepat berakhir
merapi tidak pernah ingkar janji
udah katarak, lelap pula lagi.. gambaran ketidakpeduliankah?
semoga saudara-sauadara kita yang tengah dilanda musibah merapai ini di beri kebahagiaan setelahnya…..
Semoga batuknya Merapi dan gunung2 lainnya yang juga ikutan batuk segera mendapatkan obatnya,,
Sudah tiba masanya
Para merapi menggeliat
Sembari mengeluarkan sedikit isi perutnya
Puisi2 A Achoey emang hebat2…
Kita berharap musibah tidak terus terjadi. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari berbagai musibah yg melanda negeri ini.
wah belakangnya huruf k semua
hayo siapa yang mau jadi pengganti mbah maridjan
Iya, kadang kita lupa kalau sedang diingatkan …
Semoga mereka diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini
semoga mereka bersabar menghadapi cobaan ini
Ping balik: Puisi Bencana Alam « Tedyedo's Blog
Hah
Ping balik: Puisi Bencana Alam « Think Big
Ping balik: 2010 in review | Catatan Cinta Sahaja
Ping balik: do not worry here are many remarkable creations « kkdhafhant