Tips Memantafkan Hati untuk Menikah

Hai hai, bagi sebagian orang terkadang pernikahan itu sesuatu yang dianggap akan membatasi ruang gerak dan kesempatan. Kalau sudah menikah, maka tak bisa lagi pacaran dengan banyak cowok/ cewek. Kalau sudah menikah, maka tak bisa lagi bebas bergaul bersama teman-teman, nongkrong dan ngerumpi hingga lewat tengah malam. Tak bisa lagi tebar pesona sekedar mengukur kemampuan pemasaran dan mengkalkulasikan apakah harga jual diri ini masih bagus atau sudah payah. Ah, benarkah ada orang-orang yang berpikir seperti demikian, hehe.

Ada pula orang yang menunda pernikahan karena berpikir tentang biaya. Baik biaya menikah itu sendiri, juga biaya pasca pernikahan alias biaya menghidupi keluarga. Biasanya ini menimpa para lelaki, ya karena lelaki adalah kepala rumah tangga. Dengan penghasilan yang pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan sendiri, bagaimana mungkin bisa memberi makan dan mencukupi kebutuhan istri. Belum lagi kalau sudah punya anak, wah biaya yang harus dikeluarkan makin membengkak. Ketakutan akan hal ini, membuat niat nikah pun ditunda-tunda. Bahayanya kalau berpikir praktis, ah kalau soal bercinta mah kan gak perlu menikah, gubrak.

Ada juga yang menunda pernikahan karena belum siap ilmu dan mental. Gak mengerti cara menjadi suami dan istri yang baik. Gak mengerti cara menjalankan rumah tangga dengan baik. Belum siap mengakhiri keindahan masa muda. Aduh-aduh, belum cukup ilmu memang jangan memaksakan untuk menikah, tapi jika tetap tidak belajar lalu kapan siapnya. Nah, baca saja buku-buku tentang pernikahan, banyak kok.

Lalu bagaimana cara agar kita bisa memantafkan hati untuk menikah. Coba perhatikan dengan seksama tips sederhana Sang Sahaja.

1. Luruskan Niat

Menikah adalah ibadah. Niatkan diri untuk menyempurnakan separuh agama, mengamalkan sunah Rasul tercinta.

2. Memahami Hakikat Pernikahan

Menikah itu untuk menentramkan hati, dimana cinta bisa terekspresikan tanpa beban. Menikah itu untuk saling memuliakan pasangan. Halal untuk melakukan hubungan seksual yang berguna untuk melahirkan keturunan.

3. Menikah Menjauh Dosa

Dengan pernikahan kan kita melakukan hubungan percintaan dengan halal. Membelainya halal, merabanya halal, menciumnya halal, memeluknya halal bahkan berhubungan badan pun halal. Ya asal dilakukan dengan kelembutan dan sesuai aturan syar’i.

4. Menikah Menambah Rejeki

Jangan berpikiran menikah menambah parah kondisi keuangan. Dengan menikah rejeki akan bertambah, dengan menikah rejeki kan lebih berkah. Gak percaya? Coba saja tanya mereka yan sudah menikah.

Nah sobat, menikah itu indah. Kalau muncul banyak masalah, anggap ini adalah sebuah seni menjalani kehidupan yang indah. Ada yang mau sharing tentang pengalamannya? 😀