Dalam rapuh
Meluluh peluh
Tuhan, aku bersimpuh
Ayatmu yang tersebar
Baru sempat membuatku sedikit tersadar
Hingga hatiku memar
Tentang kealfaan yang benar-benar tak samar
Tuhan
Betapa indahnya caramu dalam menyadarkan
Hingga mataku terbuka perlahan
Dengan kau hadirkan dia dalam kehidupan
Dia tak bisa menyatakan cinta
Bahkan kata sayang pun tak ada
Tapi dia mengisyaratkan pesan
Bahwa di dadanya ada perasaan
Tentang cinta yang mengarahkan pada kesempurnaan penghambaan
Tuhan
Aku telah tertaklukan
Kini aku ditawan oleh senyuman yang tak kulihat dengan mata kepala
Hanya mata hati yang memastikan keindahannya
Kata mereka aku gila
Bagaimana bisa buaya tanggal giginya
Tapi beginilah kenyataannya
Aku kini bersimpuh di pelukan sederhana
Bantu aku untuk setia
Mengeja dzikir cinta
Karena yang kupinta
Cinta yang bermuara pada Cinta-Mu Yang Maha
Bibirku
Memerah merayu padamu
Jaga dia untukku
puisi yang indah,
itulah sosok wanita yang harus kita cari, ya bang. Perempuan yang dapat membuat cinta kita kepada Allah semakin besar…
beuuuuuuhhhhhh……
mantap!
kapan bisa ketemu ma “sosok” seperti itu yak?????
Alhamdulilah suda melabuhkan hati pada “sosok”nya 🙂
**ikut baha9ia**
Ya Rabb..
jan9an biarkan A tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjan9 menuju cintaMU
DIA,pasti kan menja9anya A 😉
puisi yang indah
semoga Sang cinta tetap mendampingi hidup kita
Pengen ikut bersama menuju cintaNya
Pengan makan [lho?]
wew.. ada yg lagi jatcin nih.. aw..aw..
Indah kak, lagi jatuh cinta ya kak? Kakak dah mendapatkan Sentuhan Cinta tuh ^^
senada dengan tulisan desya lho kak 🙂
Semoga yang dilabuhi pun tersadar ada kapal yang hendak merapat ^^
Very nice poem, anyway 😀
indahnya puisi yg lagi jatuh cinta
tukeran link bisa bozz??
di http://bowol.blogspot.com/
Ass.wr.wb,
Akhirnya,
setelah lelah berpetualang,
berlayar di laut lepas,
tiada lelah,
tiada henti,
tertambatlah biduk,
merapat di pelabuhan cintaku,
bahagia hatiku kini…
Salam,
Mudahan dia betul-betul menjadi pelabuhan terakhir dari biduk hidup yang dikayuh sang petualang.
Dan jaga dia untukku.
🙂