Kopdar BLOGOR Mancing Jilid Tiga

Lagi-lagi, aku kebagian tugas ini. Memandu acara agar berjalan tertib dan lancar, memandu acara agar tak senantiasa diselimuti gurat muka tanpa tawa, ya, harus ada keceriaan dalam setiap kesempatan. Dan sebagai pembawa acara, aku harus terbiasa untuk memulainya mengundang tawa mereka, mungkin dengan sikap oon yang sengaja kuhidangkan, atau celoteh hehehe yang sengaja kusajikan, dan selanjutnya mereka sudah cukup cerdas dengan pentingnya keceriaan itu.

Berpuluh blogger itu mungkin belum puas merayu ikan-ikan dengan umpan. Meski tak semua ikan-ikan di kolam tersebut mudah termakan rayuan. Kecuali rayuan sang pemilik kolam, yang mungkin sudah menambahkan jampi-jampi pemikat hati, hati ikan tentunya. Ya, waktur terus melaju, dan kini saatnya para blogger itu kembali duduk melingkar di bawah tenda yang mencoba meneduhkannya. Tak semua waktu harus dihabiskan dengan menrayu ikan-ikan itu, ada waktunya untuk merayu blogger lain, paling tidak ada satu dua yang berpromosi, “bapak-bapak, ibu-ibu, kawan-kawan, saya lajang, buruan mumpung lagi diskon 200%”.

Duduk bersila di antara para blogger yang inspiratif adalah sebuah kesempatan yang sangat berharga. Terebih saat bisa mendengar dan melihat mereka memperkenalkan dirinya. Karena banyak wajah baru yang baru singgah di sini. Buktinya, saat aku suruh mereka mengacungkan tangan, lebih banyak yang mengacungkan tangan bahwa mereka baru pertama kali mengikuti kopdar mancing ini. Jumlah blogger yang menyatakan diri telah datang ke kopdar mancing ini untuk ketiga kalinya ternyata masih kalah jumlahnya. Tapi tak apa, tah ada masalah seinoritas dalam tubuh komunitas blogger terbesar di Indonesia ini. Yang ada adalah semangat bersahabat, semangat berbagi seperti halnya motto komunitas ini, “Berbagi Bersama, Luar Biasa”.

Ketika sedang seru-serunya, tiba-tiba ada dua sosok asing yang mencoba memotong pebicaraan. Dan ternyata mereka adalah pengurus Komunitas Blogger Bandung (BATAGOR) yang sengaja menyempatkan diri untuk bersilaturahmi. Akhirnya sharing diantara kedua komunitas blogger pun berjalan dengan sengit (hehe, dengan seru banget maksudnya). Persaudaraan di kalangan blogger memang dahsyat. Ya buktinya saat kasus Mbak Prita, para blogger adalah bagian dari motor penggerak kepedulian terhadapnya.

Tak terasa waktu makan siang telah tiba, ini terungkap dari bunyi irama keroncongan beberapa perut yang berharap ada tamu bergizi memasuki areanya. Tak usah disebutkan lagi siapa yang paling kelihatan lapar saat itu, hampir semua mata tertuju pada sosok yang bercita-cita menjadi lelaki teramat gemuk bahkan sampai menggambarkannya di blog yang akan sangat sukar sahabat temukan aksara di sana. Lalu, sajian lezat dan bergizi yang dihidangkan sang pakar kuliner kebanggan BLOGOR pun diserbu tanpa ampun. Ada yang terlihat malu-malu, ada juga yang malu-maluin, ah pokoknya tuh makanan kini telah berpindah dari meja hidangan ke tempat yang jauh bersembunyi di balik keanggunan para blogger ini.

SMP (sudah makan pulang) ternyata tidak terjadi pada kopdar kali ini. Setelah perut terisi, mereka pun duduk kembali. Setelah perkenalan dan sharing antara dua komunitas blogger itu usai sebelum makan, kini giliran pembahasan beberapa hal. Dimulai dari pembahasan rencana “Buku BLOGOR”, agenda-agenda BLOGOR selanjutnya, sampai pembahasan tentang perbaikan logo BLOGOR. Dan tentu saja, meski awalnya sebagian ngantuk (terlebih yang makan ikan bakar) kini kembali bersemangat. BLOGOR memang dahsyat. Pantas saja kabarnya telah sekitar 400 orang yang mendaftarkan diri di komunitas ini. Tuh kan, tak salah kalau aku bilang bahwa BLOGOR adalah salah satu komunitas blogger terbesar di Indonesia.

Kopdar pun ini diakhiri dengan senyum mengembang dan semangat yang terbangunkan. Dan sekeresek ikan mas entah hasil pancingan siapa. Yang pasti yang mancingnya gak dapat sepertiku pun tetep kebagian. Lagi-lagi inilah indahnya persahabatan dalam BLOGOR. Dahsyat kan.