Lelaki itu terisak, matanya berkaca, lalu hujan pun tak bisa ditahan, air mata. Aku memapahnya tuk pindah, biarkan tertumpah di tempat yang lebih nyaman. Karena bagi mata yang tak biasa, bisa jadi ini menjadi bahan gunjingan belaka.
Aku, menepuk pundaknya perlahan. Meyakinkan bahwa tak salah dia menumpahkan rasa resahnya di hadapanku, meski aku tahu, toh aku mungkin tak lebih baik dari dia. Dari lelaki yang sesekali menyeka air matanya seiring ucap kata yang terbata.
Lelaki ini menangis karena menyesali dosa dan kesalahannya di masa lalu. Seringnya dia berdosa pada ibu dan banyak yang lain. Menangis tulus, dan aku melihatnya ibarat dia sedang mengubah awan hitam menjadi hujan, dan langit hatinya menjadi cerah kembali.
Aku bahagia, dan kunyatakan padanya bahwa dia layak bahagia. Tak sangat banyak orang yang mampu menangis karena menyesali dosa-dosanya. Kukatakan padanya bahwa setelah menyesali ini semua, kini giliran dia memohon ampun pada Tuhan dan memohon maaf pada sosok-sosok yang terlibat. Soal yang lain memaafkan atau tidak, yang penting kitanya yang tulus memohon maaf.
Tak singkat memang apa yang kusampaikan. Dan alhamdulillah kulihat dia tegar kembali. Wajahnya cerah setelah semuanya tertumpah. Dan kubiarkan kembali dia melakukan pekerjaannya. Ya, karena dia adalah salah satu pihak yang turut berkontribusi pada kemajuan usaha kecil kami. Mungkin lazimnya disebut karyawan, tapi bagiku lebih enak disebut kawan, partner.
Sahabat, pernahkah kalian meneteskan air mata karena menyesali dosa dan kesalahan? Jika pernah, alangkah indahnya. Semoga aku pun bisa.
Sahabat, pernahkan kalian memiliki sahabat tuk berbagi dan meyakinkan bahwa kalian bisa segera memperbaiki kesalahan yang kalian lakukan. Jika punya, bersyukurlah. Jika belum, jadikan diri kalian sebagai sahabat terbaik untuk diri kalian sendiri. Mudahkanlah tuk memaafkan diri sendiri, dan persulitlah tuk meng-acc kesalahan yang kan kalian lakukan. Ehm, semoga aku pun bisa.
🙂
Aminnn….
ho,o po???
kembali meninggalkan jejak..
Pas ingat aja choey abis itu lupa lagi, hehe…
tulisan yang indah
Aa
ikutan kuis donk
http://julie.blogdetik.com/2009/12/02/gelangan-cinta/
air mata penyesalan akan mendatangkan rahmat yang besar. Insya Allah.
kalo meneteskan air mata lumayan sering 🙂
Btw, salam kenal yah.
airmata awal dari kebahagiaan. amiiiiin 😀
ternyata menangis itu indah juga ya!
wkekekekekeke!
kami pernah menangis bersama.
dan kini, jalan kami sudah tak sama.
Ah, semoga aku pun bisa A’.
sayapun punya harapan yang sama
dan akupun pernah menangis dihadapanya…..
menangis lalu mengambil hikmah…
semoga kesalahan tak terulang lagi
aku sudah lama g menangis karena dosa-dosa…mungkin aku perlu diajari mas
Alangkah Indahnya menangis yang seperti itu …..
air mata itu sebuah ungkapan perasaan hati yg mungkin berbunga2,sedih,luka dan bahagia…. karna air mata itu tulus dan suci…..
salam manis sobat
dengan meneteskan airmata, akan hilang separuh beban kita
sangatlah bahagia sahabatmu Kang bisa menumpahkan segala kesalahan nya dimasa lalu kepada seorang seperti dikau.. aku yakin dia pasti bisa mengambil setiap kata bijak seorang yang bersahaja & sederhana aku yakin itu
pernah suatu kali ku teteskan air mata ini untuk dosa ku Kang dan untuk sahabat yang seperti Kau, hingga saat ini belum ada yang seperti dikau, bolehkah bila aku menceritakan keluh kesah ku via email Kang ? 😥
selamat beraktivitas sobat
-salam- ^_^
Memaafkan adalah tindakan yang paling susah. Dan jika kita berhasil melakukannya, kita adalah sejatinya seorang pemenang.
berdamailah den9an dirimu,dan maafkanlah diri sendiri >> stuja A..
dan,semo9a akupun bisa 🙂
Semoga A’
malu ah Nangis karena cinta cintaan masa remaja terus.
Sesekali mau nangis sadar dosa.
Ahamdulillah ada A di rumah sang sahaja yang selalu mengingatkan..
alhamdulillaah sahabat itu ada untukku choey…^^
Saat kehidupan memberi 100 alasan untuk kita menangis, maka tunjukkan bahwa kita punya 1juta alasan untuk tetap tersenyum.
=)
semoga semua menjadi indah ya sahabat….
^_^