Hati-hati Berkendara!

Aku melihatnya. Sekitar 1 meter dari kakiku jaraknya. Gubrak, dan kulihat dua orang pelajar terkapar di samping motor yang dikendarainya. Aku terdiam  sejenak, lalu segera melakukan upaya yang memang selayaknya harus  dilakukan siapa pun, menolong mereka yang terkena musibah.

Peristiwa itu terjadi saat aku hendak menyebrang jalan seusai shalat jumat di masjid sekolah seberang Mie Janda. Dan nyaris saja motor itu menabrakku. Kulihat pelajar itu tidak mengalami cedera yang parah, hanya luka ringan dan mereka pun masih sanggup untuk berdiri. Mengamankan posisi diri, menepi ke tempat teduh.

Dibantu oleh sahabatku, aku mendorong motor itu ke tepi yang lebih aman, jalan raya itu hari ini cukup ramai memang. Mesin motor ini bocor, retak terbentur trotoar. Tidak hanya itu, beberapa bagian motor lainnya juga mengalami kerusakan. Tapi alhamdulillah, hanya motor, bukan pengendaranya. Begitulah seharusnya kita, masih senantiasa bersyukur, karena bisa saja Allah berjehendak lain.

Kulihat di TKP saat itu ramai, tapi sebagian dari  mereka hanya menonton saja. Bahkan beberapa karyawati yang sedang menikmati jajanan malah sempat-sempatnya iseng padaku, ah munkin ini cuma geerku aja. Selayaknya kita lebih cepat tanggap, untuk menolong yang membutuhkan. Semoga  aku bisa.

Yuk kita berhati-hati saat berkendara. Ingat, jangan biarkan yang menyayangi kita bersedih hatinya karena melihat kita terluka akibat lakalantas. Jadi inget edi caplang nih.