Bukan suatu hal yang mudah untuk mendapatkan kesempatan di pijit olehnya. Konon kabarnya, di balik kesederhanannya ini, tangannya telah menyentuh banyak kalangan, dari mulai artis, birokrat, pengusaha bahkan juga bule. Dan beberapa hari yang lalu, dia baru saja memijit orang Korea. Setidaknya inilah apa yang dia tuturkan padaku.
Awal perkenalanku dengannya adalah ulah seorang teman. Kebetulan dia langganan dipijat oleh pemijat ini. Dia tuturkan beberapa alasan kenapa aku harus memilih pemijat ini. Dan alasan-alasan ini ternyata memang masuk akal.
Suatu malam sahabatku mengajak aku bertandang ke rumah sang pemijat. Dan apa yang terjadi. Kaki saya hampir tak bisa melangkah, saya terdiam, nurani saya terusik. Kukira yang disampaikan temanku adalah hal yang didramatisasi, ternyata benar adanya. Rumah itu nyaris rubuh, namun memang masih bisa dipakai untuk berteduh.
Kakek kurus menjawab salam dan menghampiri kami, kakek yang mengaku berusia 79 tahun itu masih terlihat lincah. Dialah sang pemijat itu, dialah yang memijatku tadi malam.
Pijat plus, itulah istilah yang kusebut. Ini karena sembari memijat dia juga bercerita tentang masa lalunya yang seru. Lelaki yang mengaku kelahiran tahun 1930 ini menceritakan kehidupannya yang melewati masa pra kemerdekaan, masa ORLA, masa ORBA dan masa reformasi ini. Seolah aku sedang merunut sejarah, ngantuk pun tak jadi singgah.
Dia mengenang seseorang yang kini jadi Wakil Guberbur JABAR, dia bilang Dede itu dulu rambutnya ikal. Lalu semburat kisah pun terujar, ah aku makin betah saja dipijatnya.
Mungkin rakan pembaca ada yang bertanya-tanya, kenapa Sang Pemijat yang memiliki banyak langganan hebat itu kok bisa-bisanya tinggal dalam gubuk yang hampir rubuh. Lalu kemanakah uang hasil memijatnya itu. Saya memiliki jawabannya, dan tak mungkin saya ungkap di sini. Tapi satu hal yang harus kuungkap di sini adalah bahwa kakek ini adalah lelaki tangguh yang tabah. Ceritanya sarat hikmah nan indah. Menjadi langganannya adalah kehormatan, karena setiap sentuhan berbuah kebajikan.
Menemukan inspirsai dalam sebuah kisah seseorang, Layak di publish…Nampaknya perlu belajar dari pak tua ini choey…apaagi dia punya sejarah hidup yang luar biasa….berlian tetap berlian meskipun terpendam dalam lumpur.
seger..
enakan sekarang
aku sudahbaca dengan lengkap..
..
penuh hikmah
sobat,kau belum tidurkah???
ini mengajarkan aku akan beberapa hal a’ dan salah satunya adalah mengajarkanku agar bisa melakukan sesuatu dengan hati dan hanya karena Allah, Sehingga bisa mendapatkan kepuasan bathin yang luar biasa 🙂
Kaget ‘A .. baca judulnya 😀
—
Ah,, tapi si Aa sih selalu bercerita penuh hikmah,, isi tulisan tak pernah kosong tanpa renungan 🙂
Tapi aku penasaran cerita si Kakek yang gak Aa ungkapkan itu,, jadinya di kepalaku sekarang aku sudah merancang plot sendiri …
🙂
hm… kok jadi pengen dipijit juga… nih.
Owh waktu masih tinggal di Solo dulu, keluarga saya juga memiliki tukang pijat langganan seperti Sang Pemijat yang diceritakan di sini. Jika anggota keluarga saya yang lain dipijat, mereka biasanya tidur. Tapi kalo saya, biasanya sambil mengajak ngobrol dan bertanya-tanya tentang kehidupan beliau. Kelahiran tahun 1930an juga ceritanya hampir mirip. Namun beliau pernah juga diasingkan belasan tahun karena dianggap PKI oleh pemerintah Orba…
Dan beliau baru saja meninggal.
Sayang saya tidak bisa melayat karena sekarang domisili Jakarta/Sukabumi.
innalillahi wa inna illaihi rajiun
Ngeblog Puls Pijat
Dapat award 🙂
bappaku kebetulan juga tukang pijet lohh om
bdw alangkah indahnya kalo semua orang bisa tegar setegar si kakek itu gag ada yang mengeluh apalagi putus asa
Di mana2 ternyata tersebar banyak hikmah ya.. Cuma sayang, akunya aja yg kurang bisa lihat..*dasar dudul*..he..he
duh, masa kalo mo tau jawabannya saya harus dipijat sama kakek?..
:p
selamat memetik hikmah … beginilah seharusnya napas diisi 🙂
fufufu…
asik banget yak, dipijet sambil didongengin…
*ibu saya dulu sering begitu, tapi yang mijet saya en yang cerita beliau *
Memang enak dipijat sambil didongengi…
di tempatku dipijat plus hoekhoek (suara si pemijat)
salam hangat.
widiw, emang knp masih tinggal disitu kakaek itu kang ??
dari tulisanmu, aku membayangkan klo kang achoey dipijit ama kakek itu sambil merintih kesakitan, menjerit2..hehhehe
Klo yang gini2 (hikmah) terasa meneduhkan. Tapi, begitu balik ke politik kita hari2 ini, dunia seperti jungkir balik lagi.
Berterima kasihlah kepada Sang Pemijat.
Baca message td kirain habis sakit 🙂
kapan mijetnya ,kok nga bilang2 sih.kesana lagi kapan.kita touring aja kesana pasti diluar daerah ya.wah si kakek punya cucu gadis pasti
iyakan ya udah ? oke thanks ya
Aa..tahukah kamu Jantung ikan paus biru berdenyut berapa kali dalam semenit ? 🙂 kalo tahu..share di Melody Cinta Syurgawi yach… 🙂
wah memang diapakan ya uangnya…
sebuah lukisan buram lainnya kakak
greatsssssss…
Aslmlkm….
boleh tau alamat-y a…?….
waduh senengnya yang habis dipijitin…badan kembali segar dan lebih bersemangat dong.
Jikalau pijat dengan maksud yang positif pasti setiap rupiah yang didapatkannya akan menjadi berkah tentu saja, seperti cerita pak tua ini……..
nah sekarang karena sudah segar dan semangat ..
Ayoo..kerja lagii..!
hi.. hi.. hi.. ini baru pijat plus manfaat 🙂
sememang enak dan segar setelah dipijat.
Mbah Suneri yang lain…
Selalu ada hikmah dari setiap kejadian
Ini bagi orang-orang yang cerdas dan rendah hati
Yang mau menerimanya
Pijit donk 😀
waaah…
gimana rasanya setelah dipijat ma kakek itu..??
segeran ya…??? 😀
ada hikmah dibalik semuanya om
Jadi penasaran…., di daerah mana mas…
tukang pijat langganan keluargaku juga sudah sepuh, tapi masih saja berkeliling buat menyekolahkan cucunya…
Wah……. sayang bapa itu ada di luar jogja…
pdahal lagi pegel2 n cuapek bgt neh…..
saya pikir tadi plusnya dua kali ternyata lebih malah…
dengan segudang cerita yang kakek punya….
Hihihi jadi pengen pijet ++ juga. Kapan² ajakin aku dong mas…
Btw, aku punya award buat sampean, tolong diambil ya di http://wahyuapriani.wordpress.com/2009/04/17/terimakasih/
jadi pengen dipijit ama eyang…
v(^_^)
Wah…,jadi penasaran nih…
menyenangkan sekali pasti, dapat tukang pijat yang banyak informasi (dan akhirnya inspirasi) ya..
ilmu gratis
pijit…Plus minyak telon ya mas
..heeh kang.. lebih manfaat jika pijatnya dengan sang pemijat beneran seperti kakek itu.. kalo yang mijat-nya abg, bukannya dapet manfaat malah dapet masalah..
wahhh
kirain pijat plus2 yg itu…
🙂
mau donk aku juga di pijat, terutama nurani dan hati kita agar lebih peka terhadap sesama
heheheheh..persepsi ku ternyata salah kang
melihat judulnya itu lho 🙂
wach sayan9na diriku perempuan ,jadi nda jadi daFtar akh wat dipijat… 😀
padahal badan da pe9eL pe9eL neeh heheh
Terima kasih. Memang tidak enak rasanya, apa yang dibayangkan ternyata berbeda jauh kenyataannya.
Pijatan yang benar-benar plus. Plus dapat ilmu, plus pegal-pegal ilang dan tentunya plus dapat hikmah. Semoga kakek tersebut terus memberikan hikmah saat memijat pelanggan-pelanggannya.
Ping balik: Empat Tulisan Teratas (Dari 399 Tulisan) « Catatan Cinta Sang Sahaja
pitan min2 ada gak?
banyak informasi dapat ditemukan melalui tukang pijat. informasi politik, ekonomi, kriminal, intelijen, dan yang lain. jika ingin memanfaatkan tukang pijat jadi juru kampanye, patut dicoba.
nice share n nice blog
work hard….
ada info mengenai kreditan apa nggak gan waktu dipijat…pasti nggak ada yah…krn lelaki tua itu pasti tidak kepingin buka panti pijit plus-plus…tidak sesuai dengan nurani yah
Saya fikir tadinya mas Achoey El Haris ingin mengisahkan tentang kehidupan Panti Pijat Plus2 / Pemijat Plus2…hehehe
Ternyata mengisahkan seorang kakek yang sangat luar biasa memang dengan segala keterbatasan hidup yang beliau jalani… Sungguh seorang kakek yang ‘tahan banting’ menghadapi hidup! Dengan usia yang sudah 79 tahun, masih segar dan memiliki tenaga yang hebat untuk memijat para langganannya. Senyum sumringah dan badan yang kembali bugar pasti dirasakan setelah mendapat Pijat Plus dari sang kakek… Dan pastinya sang kakek tidak menerima wanita dewasa untuk dipijat kan mas…!?? 😀
Happy Blogging mas Achoey El Haris … Sukses selalu… Senang membaca tulisan Anda… 🙂